Build Review : Italeri 1/72 F14 Tomcat

Italeri 1/72 F14 Tomcat
Jujur saja, sebelumnya saya tidak terlalu berminat membuat model Tomcat. Mungkin karena selama ini saya melihat dari sudut yang salah. Tapi setelah nonton film TOP GUN sampai 3 kali dalam seminggu, Tony Scott memperlihatkan aura Tomcat sebenarnya di film itu.

            Kebetulan saya punya satu mokit Tomcat keluaran Italeri di atas lemari. Italeri 1/72 Tomcat ini kado dari teman saya, Johannes Gunawan. Model kit ini sudah tersimpan rapi di lemari saya lebih dari 5 tahun. Alasannya bukan karena model ini tidak menarik, tapi karena model kit ini cukup menantang, saya berlatih dulu di model kit lain yang lebih mudah dibuat.


Italeri tomcat inbox
First challenge : raised panel line
            Tantangan pertama terlihat jelas begitu kita membuka kotak. Model ini masih menganut aliran raised panel line. Panel line direpresentasikan dengan garis halus yang raised di permukaan model. Pada skala 1/72 sebenarnya raised panel line masih bisa diterima, walaupun recessed lebih akurat. Masalahnya adalah raised panel line sangat mudah hilang dalam proses sanding. Beberapa sapuan amplas sudah cukup untuk menghapusnya.
            Solusinya adalah proses pengeleman harus presisi, sehingga sanding bisa minimum. Part cleanup harus dilakukan dengan benar dan lakukan dry fitting sebelum pengeleman.

Part cleanup adalah pemisahan part dari sprue secara rapi. Sisa sprue gate pada part akan mengganjal sambungan antar part, sangat sulit dikoreksi tanpa sanding & filling. Yang lebih parah lagi kalau kita miss & sampai merusak part. Untuk mengindari hal ini, jangan memotong rapat ke part nya dalam satu step. Lakukan dalam dua step. Pertama gunakan tang potong/gunting untuk memotong agak jauh dari part, sisakan sedikit sprue gate. Lalu rapikan dengan bantuan hobby knife, kikir, dan amplas. Cara ini memang butuh waktu lebih lama, tapi resiko bisa diminimalisir.
Part cleanup

Jika part sudah rapi, jangan langsung di lem, lakukan dry fitting dulu. Cek sambungan antar part tanpa lem. Disini titik pengeleman dan sudut penyatuan part dapat diperlirakan. Jika sudah dapat, lalu gunakan lem. Pastikan jumlah lem yang digunakan tepat. Jika kurang maka sambungan tidak akan kuat. Jika berlebih maka sambungan tetap tidak akan kuat dan jadi berantakan. Juga perhatikan sifat lem yang digunakan. Lem plastic bekerja dengan sedikit melelehkan plastic, sementara superglue/cyanoacrylate akan membuat lapisan baru diatas plastic.

Cockpit
Cockpit tub di model ini cukup sederhana. Begitu juga dengan instrument panel. Semua detail dalam bentuk raised. Cockpit tub di cat dengan Tamiya Acrylic XF19 dan side panel dengan X18. Untuk menonjolkan detil raised, saya memakai dry brushing dengan pensil silver. Saya lebih suka memakai pensil daripada kuas untuk drybrushing karena lebih praktis dan terkontrol.
Instrument panel

Ejection seat di kit ini bentuknya sederhana. Bentuk dasarnya sudah cukup baik, tapi kekurangan ejection ring dan seatbelt.
Ejection ring bisa dibuat dari kawat tembaga. Kesalahan saya disini adalah diameter kawat yang saya gunakan masih terlalu tebal, lain kali akan saya gunakan yang lebih tipis. Tantangannya disini adalah untuk mengecat ejection ring warna hitam-kuning. Step pertama adalah cat hitam tamiya X1 dengan kuas. Lalu strip kuning di cat dengan menggunakan tusuk gigi. Saya lebih prefer menggunakan tusuk gigi untuk detil kecil daripada kuas, karena kontrol yang lebih mudah. Pastikan jumlah cat yang tepat dan ganti tusuk gigi jika sudah menyerap terlalu banyak cat.
Seat belt bisa disimulasikan dengan bantuan masking tape tamiya yang dipotong tipis. Lalu texture di enhance sedikit dengan drybrushing.
Ejection seat original & enhanced
Ejection seat under canopy

Nose job
Bagian paling menyedihkan dari kit ini adalah nose cone. Bentuknya tidak rapi dan banyak flash. Tapi hal ini tidak masalah, bisa dikoreksi dengan amplas dan sedikit kesabaran.
Langkah pertama adalah merapikan profil nose cone dengan amplas. Pastikan semua flash hilang dan ujung nose cone mengarah kearah yang tepat.
Disini saya ingin mensimulasikan pitot tube dengan jarum pentul. Sebenarnya paling akurat dengan menggunakan aftermarket parts. Tapi dengan jarum pentul hasilnya cukup mirip dan pastinya sangat murah J.
Tusuk jarum dari dalam nose cone dengan hati hati. Pastikan arah dan kedalamannya benar. Lalu kunci dengan sedikit superglue untuk penahan sementara. Tunggu kering sambil koreksi arah dan kedalaman jarum.
Jika sudah tepat, maka masukkan pemberat dari baut sebanyak banyaknya dan kunci lagi dengan superglue. Baut ini memiliki fungsi ganda sebagai pencegah tail sitter dan penahan jarum pitot tube. Konfigurasi ini akan menghasilkan pitot tube yang kuat. Terbukti model saya beberapa kali terjatuh dalam proses perakitan, tapi pitot tube tidak bergeser apalagi sampai rusak.
Nose cone before and after

Body assembly
Diluar dugaan saya part fitting model ini cukup baik. Gap yang ada minimal dan cukup mudah dirapikan. Selain itu plastic di model ini sangat mudah diamplas. Gap terbesar ada di sambungan body atas dan bawah di dekat sayap. Untungnya di bagian ini tidak ada detil, sehingga dempul dan amplas bisa diaplikasikan dengan mudah.
Body gap

Satu hal lagi yang perlu diwaspadai adalah penempatan cannon muzzle. Italeri menyediakan cannon muzzle terpisah dari body depan. Part ini sebenarnya cukup baik, bentuk dan ketebalannya cukup realistis. Masalahnya adalah tidak ada referensi penempatannya di body depan. Jadi kita harus perhatikan foto Tomcat untuk mendapat posisi yang tepat.

Painting
            Sebelum pengecatan body utama, saya lebih suka mengolah dulu bagian interior seperti air intake dan landing gear bay. Bagian bagian ini berwarna putih. Warna ini termasuk salah satu yang paling sulit diaplikasikan. Karena bagian ini berwarna flat, saya memilih cara mudah dengan memakai tamiya surface primer white.
            Landing gear bay depan memiliki detil interior yang cukup oke. Untuk menonjolkan detil ini saya melabur tamiya X18 semi gloss black sebelum warna putih.
Nose gear bay

Bagian ini perlu di masking sebelum pengecatan main body. Cara masking paling mudah untuk daerah lubang besar seperti ini adalah dengan tissue. Basahkan tissue dengan air, masukkan ke bagian yang ingin ditutup, lalu biarkan kering total. Tissu akan mengeras dalam bentuk bagian yang ditutup dan menjadi mask yang efektif. Untuk melepasnya tinggal ditarik saja, dan kalau susah, basahkan sedikit dulu. 
Nose gear bay masking

Proses pengecatan body utama dimulai dengan lapisan primer. Sebelum primer, pastikan model dalam kondisi bersih dan kering. Disini saya gunakan tamiya surface primer light gray. Saya suka warna primer ini, karena memudahkan saya untuk melihat cacat pada sambungan. So far semuanya bagus dan cukup sedikit wet sanding dengan amplas grit 1000 untuk memperhalus permukaan.
Selain itu lapisan primer ini meningkatkan adhesi cat secara signifikan. Proses pengecatan berikutnya akan menjadi lebih mudah dan hanya butuh sedikit cat untuk mendapatkan hasil yang oke.
Untuk model ini saya akan mencoba teknik preshading. Proses ini dilakukan sebelum pelaburan warna utama. Preshading menggunakan tamiya X18 semi gloss black dengan airbrush. Warna hitam ini disemprotkan ke sisi luar setiap panel.
Pre shading

Warna utama menggunakan revel aqua color Gray. Cat ini sangat mudah dipakai & dibersihkan. Cukup diencerkan dengan air bersih 60-40. Dry time cat ini memang cukup lama, tapi hasilnya cukup rata hanya dengan 2 lapisan saja. Terlihat dari foto dibawah ini ada sedikit bayangan hitam di sisi panel.
Main color after preshading

Berikutnya adalah exhaust. Bagian ini berwarna metallic. Warna metallic butuh cat dasar warna hitam, untuk ini saya pakai tamiya acrylix X1 gloss black. Berhubung area ini cukup kecil, saya menggunakan kuas. Trik nya adalah dengan mencampur thinner dengan paint retarder. Pastikan kuas dalam kondisi lembab dengan campuran thinner + retarder ini sebelum mengambil cat warna. Lalu kuaskan dengan rata, minimalkan touch up. Biarkan lapisan ini kering total (sekitar sehari) sebelum lapisan warna.
Untuk lapisan warna saya menggunakan humbrol acrylic 53 (gunmetal). Awalnya saya agak ragu untuk memakainya, karena botol cat belum pernah saya pakai lagi sekitar 2 tahun. Cat pun dalam kondisi sangat kental. Tapi inilah hebatnya merk ini, cukup ambil secukupnya, lalu encerkan dengan air di pallet. Pastikan anda mengaduk rata sebelum pengecatan. 2 lapisan tipis sudah memberikan hasil yang memuaskan. Humbrol acrylic belum pernah mengecewakan saya. Sayangnya sekarang sangat susah mencari cat ini. 
Nozzle using humbrol acrylic gunmetal

Decaling
Langkah selanjutnya adalah decaling. Decal di model ini cukup bagus, tapi harus direndam lama di air. Untuk menghindari silvering, saya mengoleskan sedikit future ke area yang akan menerima decal. Lalu decal di slide sebelum future mengering. Ratakan dan keringkan dengan cotton bud. Untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna, anda dapat menggunakan decal setting solution. Tapi bagi saya penggunaan future sudah cukup memuaskan. Terakhir semprot satu lapisan future untuk melindungi decal dari proses weathering selanjutnya.
Decal result

Canopy
Di model ini canopy frame dicat berwarna hitam. Untuk mendapatkan hasil yang rapi saya menggunakan masking tape tamiya. Pastikan masking tape menutup rapat. Burnishing dapat dilakukan dengan bantuan tusuk gigi. Cat yang merembes disini akan sangat sulit dibersihkan. Masking akan lebih mudah dilakukan dalam 2 tahap. Pertama masking sisi panel dengan masking tape yang tipis. Lalu tutup keseluruhan panel dengan masking tape yang lebih tebal.
Pengecatan dilakukan dengan dua tahap : tamiya surface primer light gray dan tamiya XF1 flat black.
Tomcat tidak punya pelat HUD terpisah seperti fighter lain. Proyeksi HUD ditembak langsung ke windscreen. Oleh karena itu windscreen tengah berwarna sedikit kebiruan.
Canopy masking


Salt Masking
            Salt masking dilakukan untuk menghasilkan efek cat pudar yang random. Caranya dengan melembabkan model dengan air. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan semprotan air biasa. Pastikan seluruh permukaan lembab merata. Lalu taburkan garam dengan acak di permukaan yang sudah lembab. Kelembaban permukaan akan mengikat garam yang ditaburkan. Tunggu sampai kering, lalu garam akan menjadi masking yang bentuknya random.
Salt masking

Setelah itu, gunakan airbrush untuk melabur warna body yang sudah sedikit dicampur putih. Tunggu cat benar benar kering, lalu bilas model untuk membuang lapisan garam. Haluskan dengan wet sanding untuk mengurangi kontras. Terakhir beri lapisan flat clear dari cat semprot Tamiya.

Missiles
 Persenjataan yang paling umum dibawa tomcat adalah sparrow + sidewinder di wing glove pylon. Untuk model ini saya ingin sesuatu yang lain. Saya menggunakan phoenix + sidewinder di wing glove pylon dan satu sparrow di center station.
Phoenix dan sparrow di model ini kualitasnya cukup oke. Hanya perlu sedikit ditipiskan saja fin nya. Hal ini bisa dilakukan dengan cukup mudah menggunakan hobby knife, kikir, dan amplas. Sayangnya kualitas part yang oke ini tidak diimbangi dengan decal yang memadai untuk marking di missile. Marking yang prominent di semua missil ini adalah ring coklat dan kuning (menandakan tipe propulsion, warhead, dan seeker head). Ring ini bisa di cat dengan bantuan masking tape. Masking yang cukup rumit ada di ring coklat di missil phoenix. Ring ini terpotong oleh sirip missil. Sehingga butuh masking yang cukup banyak dan kecil.

Conclusion
Mokit tomcat italeri ini adalah model yang menantang. Raised panel line dan nose cone butuh perhatian ekstra. Detail memang tidak terlalu tajam, tapi bisa diimbangi dengan scratch building dan teknik weathering. Kelebihan model kit ini adalah harganya yang oke, part fitting cukup bagus, dan missil disediakan lengkap. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar